Kisah Nyata Santri Baru dari Luar Pulau Jawa dan Ternyata. . . Woww

Sebuah cerita santri baru PPHM,Dulu entah kapan tepatnya dan siapa namannya datanglah seorang dari luar pulau jawa datang ke PPHM sallatiga untuk menuntut ilmu.Sebut saja dia fulan,yaa.Cerita ini berdasarkan dari pengasuh di sela-sela mengaji.Ya kang fulan ketambahan kang karena ciri khas panggilan santri.

Pergi meninggalkan kaampung halaman demi ilmu agama jauh dan jauuuuuh dari keluarga.Pastinya seperti orang mau pindahan rumah,semua barang penting maupun kesayangannya mau enggak mau tetaplah harus dibawa ditaruh dikoper/ditas dan kemungkinan bisa lebih dari 1 tas karena barangannya banyak.Seperti kang fulan ini ceritanya.

Saat itu kang fulan bertekad untuk pergi mengaji diPPHM,Setelah menempuh perjalanan sampailah kang fulan dijalan raya kalibening Dadapayam.Kang fulan turun dari angkot dengan membawa barang bawaannya.Beliau kebingungan mencari pondoknya.Kemudian dia bertanya kepada salah satu orang didekat ia turun dari angkotnya.Dia bertanya dimana tepatnya PPHM berada.

Kang Fulan:Pak bade tangklet sebelah pundhi pondok kalibening itu ya ???

####:Ow teng mriko mas ditengah desa ini sebelah masjid.

Kang Fulan:Bapak saget nganter kulo mboten nggeh teng pndok??

####:Ow nggeh mas monggo.

Kang fulan:Matur suwun nggeh pak.sekalian betakke tase kulo nggeh pak???

(Dia menyuruh membawakan tasnya.karena capek sudah perjalanan jauhhh)

Sesampainya dipondok pesantren kang fulan ikut mengaji.Dia kaget ternyata yang mebaca kitab adalah yang ia tanyai pada saat dia turun dari angkot dan menyuruh membawakan barang bawaannya.eh tak taunya beliau pengasuh pondok pesantren.Hadehhh serontak dia menghampiri pak yai dengan rasa malu sambil meminta maaf.Karena memang pada saat itu rumah pak yai dekat kang fulan turun dari angkot.

Sekilas begitulah cerita yang disampaikan hadrotus syech PPHM dengan senyum yang di ikuti teman2 santri juga.Sekedar untuk melepas lelah kantuk saat mengaji.Tapi singkat cerita kang fulan konon jadi orang sukses dan menjadi tokoh masyarakat didaerahnya.Karena ketidaktahuannya menjadikan kg fulan menyesal dan menjadikaanya lebih tawadhu’ kepada guru.

Kurang lebihnya seperti itu.