Home » » Tradisi Ambengan di Pon-pes Hidayatul Mubtadi-ien Salatiga

Tradisi Ambengan di Pon-pes Hidayatul Mubtadi-ien Salatiga


Walaupun hanya bermodalkan kesederhanaan, kehidupan di pondok pesantren bukanlah jauh dai kesederhanaan, Seperti terlihat di Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien, kalibening , tingkir, Salatiga, jawa tengah, yang di asuh oleh KH Abda’ Abdul Malik. Para santri terlihat sangat menikmati kebersamaan di tengah kesederhanaan.


Di dalam pesanteren ini memiliki tradisi unik. Sebuah kebiasaan lama yang konon sudah ada sebelum surau kecil, yang menjadi cikal bakal pesantren, didirikan tahun 1926. ba’da ashar setelah mengaji kitab tafsir jalalin dan kitab bidayatul hidayah para santri bergegas meninggalkan pesantren. Tujuannya, ke rumah para warga untuk mengambil tambir atau tampah yang penuh dengan makanan. Makanan itu akan menjadi menu berbuka para santri. Bahkan, sisanya bisa untuk makan sahur. Setiap hari, sekitar 20 tampah penuh makanan diberikan warga untuk para santri. Setiap tampah berisi makanan kemudian disantap bersama-sama, sekitar 10 sampai 12 santri dengan cara muluk, atau makan dengan jari tangan.

para santri meyakini hal seperti ini dapat mencegah sifat sombong, menumbuhkan kebersamaan, dan mempererat tali persaudaraan sesama santri. hal seperti Ini merupakan tradisi yang sudah sangat lama. Tanpa diminta warga memberikan makanan berbuka untuk para santri, Masyarakat percaya, ambeng yang diberikan kepada para santri untuk berbuka mendatangkan barakah, dan membuka pintu rezeki yang lebih lebar. Apalagi, agama mengajarkan, memberikanmakan dan minum berbuka untuk orang yang berpuasa, mendatangkan pahala sebagaimana sedang berpuasa itu. Sementara, pahala orang yang berpuasa juga tidak akan berkurang. setiap pagi para santri mengambil tambir/ tampah untuk di antarkan/ di berikan ke warga yang hendak memberikan ambeng. 


Sekitar pukul lima sore, sebelum waktu berbuka tiba, para santri akan mengambil tambir yang sudah penuh makanan. Tradisi seperti itu menurutnya, menujukkan hubungan yang sangat baik antara para santri dengan masyarakat. Di mana ada santri, di situ ada masyarakat umum. Alhamdulillah gotong royong di sini sangat kuat. Kalau ada warga yang punya hajat, pasti santri membantu. Mau di sawah, saat ada pekerjaan, atau apa pun para santri selalu membantu. menurut para santri ambeng yang di berikan oleh warga masyarakat kalibening itu dapat mempererat hubungan para santri dan masyarakat, dalam lingkup pesanren ambengan seperti ini dapat membangun kerukunan dan kebersamaan antar para santri.

kontributor : alwi asegaf (santri pphm)

1 comments:

  1. Assalamualaikum, apa tradisi ambengan ini masih berlangsung selama puasa 2018 ini? Kalo masih dan diperkenankan, saya ingin membuat liputan foto untuk keperluan tugas kampus

    ReplyDelete